Penyelesaian Kasus Spanduk Provokatif di Grand Sharon Rancabolang



ketua Sasadu bersama sesepuh ojeg rancabolang
Awalnya ngeper juga untuk menyelesaikan kasus ini, tapi desakan netizen membuat saya tergerak.
Saya datang sendiri dengan modal senyum dan santun pd pukul 12.45 WIB, disambut oleh seseorang yg bertattoo di leher.
Lama saya ajak bicara santai, saya tampung keluhan2nya.
Kemudian tak lama datang seorang "sesepuh" ojek di sana, Mang Oboy, beliau sdh 16 thn mengurus pangkalan beranggotakan 72 orang pengojek tsb.
Kalimat2 emosional bernada tinggi yg diucapkannya membuat saya bbrp kali menahan nafas..saya ladeni dengan tetap sabar dan tersenyum.
Setelah tumpah ruah curhatnya mengenai kondisi ekonomi pengojek binaannya, akhirnya kami bernegosiasi ttg spanduk.
Hasilnya :
- Mereka setuju isi spanduk diganti dgn kalimat yg lbh sopan.
- Mereka minta SaSaDu membuatkan spanduk baru dgn kalimat yg mereka tulis sbb :
"Jangan masuk ! Awas lhoooo !"
smile emotikon
- Penurunan spanduk yg lama akan dilakukan stlh spanduk baru selesai dibuat.

Demikian Netizen, sebelum saya pulang, ada satu perkataan menyentuh yg Mang Oboy ucapkan :
"Saya doakan teteh yg sehat, lancar dlm bekerja.."
Semua tersenyum ketika saya pamit dan berjanji akan kembali lagi 2-3 hari ke depan.
Hidup ini pd intinya adalah berkomunikasi.
Orang sesangar apapun, seemosional apapun, jika kita ajak bicara baik2, Inshaa Allah akan bisa mengerti..
Senin 30 Nov 2015,
Devi Muthia mewartakan.
Alhamdulillah.
Share on Google Plus

About Ichsany

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment