Batununggal 22/02/2016
Sekolah Santo Aloysius mencetak record MURI dengan kategori seragam batik sekolah hasil karya siswa terbanyak yang dihadiri oleh Disperindag Provinsi Jawa Barat, Disdik Kota Bandung, senior Manager Muri, Camat Batununggal, Kapolsek Bandung Kidul dan para Guru sekolah .
Dengan melibatkan 3 sekolah di bawah Yayasan Mardiwijana Bandung dan Yayasan Satya Winaya
1. Sekolah Santo Aloysius Sukajadi
2. Sekolah Santo Aloysius Trunojoyo
3. Sekolah Santo Aloysius Batununggal
Dengan melibatkan 2500 siswa/siswi menciptakan batik untuk seragam sekolah dengan jumlah kain Mori 7000 Meter,5000 buah canting, 100 Kg pewarna batik dan 700 Liter minyak tanah dan gas 3KG 250 tabung , proses pembuatan batik dikerjakan selama 5 Bulan, di awalai pada awal bulan Agustus dan selesai pada akhir Desember
86 siswa dengan karyanya terpilih masuk nominasi oleh curator batik dan karya salah satu siswa menjadi corak batik unggulan yang dijadikan sebagai seragam sekolah .
Baptista Giovani Nuralim adalah siswa yang mendapatkan penghargaan dan karyanya di jadikan seragam sekolah dengan hasil desainnya yang ditempatkan pada seragam bagian kerah/leher,ujung lengan, dan dada di bagian kancing.
Dr. Hening Widiatmoko,MA dari Dinas Peridndustrian dan Perdagangan membacakan sambutan untuk mewakili Wagub Jabar yang berhalalangan hadir dengan isi sambutan sebagai berikut
“Sambutan gubernur Jawabarat pada upacara bendera dirangkaikan dengan pembukaan Aloysius batik festival 2016. Sebagai warisan seni tradisi leluhur yang mengandung nilai-nilai pilosopis tentang keluhuran budi pekerti mausia, sehingga sudah selayaknya batik bukan hanya dikenal sebagai produk fashion sajah, akan tetapi akan terinformasikan makna tulisannya dengan tujuan agar masyarakat luas khususnya kalangan generasi muda memahami dampak meningkatkan rasa kebanggaan sekaligus pada gilirannya turut berpartisifasi dalam pelestarian dan pengembangannya, kerajina batik yang saat ini sudah mulai bangkit dengan makin maraknya produk batik baik motif tulis ,cap atau printing sertadengan adanya pengakuan serta penghargaan dari UNESCO yang menyatakan bahwa batik merupakan salah satu warisan umat manusia yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia, adapun pengembangan batik di Jawa Barat maupun nasional diantaranya ialah tidak adanya regenerasi pembatiksehingga perkembangan industry batik di beberapa daerah cenderung berkurang, selain itu kerajinan batik yang memang sudah menjadi pakaian nasional penggunanya masih sebatas pada acara-acara formal sehinggaproduk batik menjadi terbatas, padahal produk fashion untuk pasar dalam negri sangat prosfektif dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta lebih serta bergesernya pemikiran masyarakat untuk selalu menggunakan fashion yang bermotif tradisional”
Penyerahan piagam record MURI diberikan lansung oleh Bpk Yusuf Ngadri sebagai senior manager MURI dengan kategori seragam batik sekolah hasil karya siswa terbanyak dan beliau mengatakan bahwa sekolah Santo Aloysius sangat layak untuk mendapatkan penghargaan record MURI
Dr.Ir.Sherly Iliana, MBA.,M.M. sebagai ketua sekolah Santo Aloysius berharap semoga peristiwa hari ini menjadi pembelajaran bersama untuk semakin mencintai budaya local,selalu menjiwai semangat silih asah, silih asih dan silih asuh , dan memiliki kepedulian untuk merawat bumi dan segenap alam ciptaan serta umat manusia supaya kelak terwujud kehidupan yang lebih baik(DW008)
0 comments :
Post a Comment